Mengenal Proses Pembuatan di Pabrik Hijab Printing

7

Sebagai tempat membuat hijab yang indah, pabrik hijab printing melakukan berbagai proses produksi yang sangat detail sampai menjadi produk jadi yang siap dipasarkan. Prosesnya tidak hanya mencetak gambar di atas kain, tapi mulai dari pemilihan bahan yang tepat.

Semua proses pembuatan yang dilakukan memang tidak boleh asal-asalan agar memberikan hasil berkualitas tinggi untuk para konsumen. Buat Anda yang ingin berbisnis hijab printing, simak artikel proses pembuatannya dari awal terlebih dulu.

Proses Pembuatan di Pabrik Hijab Printing

Untuk menjadi kerudung atau jilbab yang cantik, dibutuhkan proses produksi yang sangat detail, mulai dari pemilihan bahan sampai pengecekan hasil akhir. Ketahui lebih jelas berbagai proses pengerjaan hijab model printing secara lengkapnya di bawah ini.

1. Pemilihan dan Persiapan Bahan Kain

Pertama-tama, pabrik akan memilih terlebih dulu kain yang akan digunakan untuk hijab. Umumnya bahan yang dipilih adalah voal, silk, satin, chiffon, atau polyester, karena memiliki karakteristik yang baik untuk menyerap tinta printing dan nyaman digunakan.

Kain-kain tersebut dicuci (pre-treatment) untuk menghilangkan kotoran, minyak, atau zat kimia dari proses produksi sebelumnya, agar tinta bisa menyerap rata dan hasil cetak tidak gampang luntur.

2. Desain dan Persiapan File Digital

Tim desainer menyiapkan file desain dalam format digital (biasanya menggunakan resolusi tinggi dan berformat TIFF atau PSD). Desain ini bisa berupa pola floral, etnik, abstrak, atau custom sesuai permintaan klien.

Sebelum dicetak, desain akan disesuaikan dengan ukuran kain (misalnya 115×115 cm untuk square scarf) dan diuji dalam mockup digital untuk memastikan posisi gambar tepat dan tidak terpotong.

3. Proses Digital Printing

Setelah desain siap, dilakukanlah digital printing memakai printer khusus kain seperti printer sublimasi (sublimation) atau direct-to-fabric (DTF) tergantung jenis kain dan teknik yang digunakan.

Tinta yang digunakan biasanya tinta khusus tekstil yang mengandung disperse atau pigment. Kain akan berjalan melalui mesin printer dan desain tercetak langsung di atas permukaannya. Proses ini sangat membutuhkan keakuratan dan hasilnya sangat detail dan tajam.

4. Pemanasan Kain

Setelah dicetak, kain akan melalui tahap pemanasan (curing) agar warna terlihat lebih jelas dan kuat ke dalam serat kain. Proses ini dilakukan dengan menggunakan heat press atau steamer, tergantung dari jenis tinta dan kain.

5. Finishing (Pemotongan dan Penjahitan)

Kain yang sudah tercetak dan dipanaskan, lalu dipotong sesuai ukuran standar hijab. Lalu masuk ke proses penjahitan pinggiran yang biasanya memakai teknik jahit baby seam, roll hem, atau laser cut tergantung preferensi brand.

6. Quality Control (QC)

Setiap kain hijab akan melalui proses pemeriksaan untuk memastikan tidak ada cacat cetak, warna, atau jahitan. Produk yang lolos QC akan dilipat rapi dan dikemas sesuai standar brand, bisa dalam plastik, box eksklusif, atau dibungkus kertas bermerek.

7. Packaging dan Pengiriman

Tahap terakhir adalah packaging dan distribusi. Hijab yang sudah jadi akan diberi label merek, hangtag, dan dikemas sesuai kebutuhan, baik untuk pengiriman langsung ke konsumen atau untuk stok di toko fisik atau online.

Melihat prosesnya, kita jadi makin paham bahwa hijab printing yang cantik di pasaran lahir dari serangkaian tahapan yang detail dan teknis. Karena itulah, penting untuk memilih pabrik hijab printing yang terpercaya dan profesional.

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *